Thursday, December 24, 2015

Apendiksitis


Apendiksitis – Apendiks Vermiformis merupakan tabung buntu yang berukuran sekitar jari kelingking yang terletakpada daerah ileosekal (batas usus halus dan usus besar).

Fungsi dari apendiks tidak diketahui, terkadang apendiks disebut dengan tonsil abdomen karena banyak ditemukan jaringan limfoid sejak dalam kandungan ibu dan mencapai puncaknya kira-kira saat berusia 15 tahun yang kemudian mengalami atrofi atau mengecil serta praktis menghilang pada umur 60 tahun. Apendiks lebih banyak  diderita oleh laki-laki daripada perempuan.

Pada kasus akut, gejala-gejala permulaan adalah nyeri atau perasaan tidak enak disekitar bagian pusar yang diikuti oleh rasa enek, mual dan muntah. Gejala-gejala ini umumnya berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari. Dalam beberapa jam, nyeri akan bergeser ke perut bagian bawah dan mungkin terdapat rasa nyeri tekan di sekitar daerah tersebut. Kemudian dapat pula timbul kram otot dan nyeri lepas. Biasanya ditemukan demam ringan dan jumlah leukosit tinggi pada pemeriksaan laboratorium. Bila apendik mengalami pecah maka nyeri sering hilang dan timbul.

Pengobatan yang dapat dilakukan pada kasus apendiks adalah dengan pembedahan atau operasi untuk membuang apendiks setiap siang atau malam. Bila pembedahan dilakukan sebelum ruptur maka sesudah operasi biasanya jika tanpa ditandai komplikasi maka penderita sudah dapat segera pulang.

Anoreksia Nervosa


Anoreksia Nervosa - Anoreksia Nervosa merupakan suatu kelainan emosional atau penyakit mental yang dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan pada penderita. Anoreksia Nervosa lebih banyak diderita atau lebih banyak terjadi pada golongan usia remaja yang berjenis kelamin perempuan. Anoreksia Nervosa merupakan suatu kelainan yang serius bila tidak diobati karena bila tidak diobati maka penderita akan merasakan kelaparan yang dapat berakhir dengan kematian.

Gejala-gejala yang timbul pada Anoreksia Nervosa diantaranya adalah : Sangat ingin menjadi kurus, selalu merasa gemuk meskipun berat badan penderita di bawah berat badan normal, merasa tidak berselera pada makanan, menghilangnya selera makan, kehilangan berat badan yang sangat drastis, kelelahan atau kelemahan, dan mengalami serangan bulimia (makan dengan rakus tetapi segera dimuntahkan atau dikeluarkan dengan obat pencahar).

Komplikasi dari Anoreksia Nervosa diantaranya adalah : Kerusakan vitamin atau mineral, anemia, kerusakan organ tubuh dan fungsinya, kegagalan organ (misalnya tidak menstruasi, denyut jantung tidak teratur, gangguan tiroid, dan gagal ginjal), serta kematian.

Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak mengalami Anoreksia Nervosa adalah makan secara normal, diet seimbang dan tidak memaksakan diet makan atau diet makan yang berlebihan.

Amubiasis


Amubiasis -  Amubiasis merupakan suatu infeksi parasit yang terjadi di dalam usus besar. Infeksi parasit seperti ini dapat terjadi pada semua golongan usia. Parasit ini dapat menetap didalam tubuh tanpa menimbulkan tanda maupun gejala penyakit tetapi infeksi ini dapat menular pada orang lain. Jika jumlah parasit cukup banyak dan kerusakan dinding usus cukup besar maka penyakit ini biasanya akan muncul sebagai disentri amuba.

Gejala-gejala yang dapat terjadi pada amubiasis ini diantaranya adalah diare yang disertai dengan darah dan lendir, demam, menggigil, merasa tidak enak pada bagian perut, jika hati penderita telah terinfeksi maka organ pada penderita akan membengkan dan terasa nyeri.

Amubiasis dapat disebabkan oleh parasit entamuba histolytica yang menyerang pada jaringan usus.

Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak menderita amubiasis adalah dengan berbagai cara pencegahan diantaranya dengan memasak air minum sampai benar-benar mendidih, mencuci tangan sesudah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan, mencuci sayuran serta buah-buahan sebelum dimasak apalagi dimakan, menutup makanan agar tidak dihinggapi oleh lalat, dan menghindari pembelian makanan yang terkontaminasi oleh debu.

Alzeimer


Alzeimer-Penyakit Alzeimer adalah suatu penyakit yang dapat merusak saraf dan juga dapat menimbulkan kelumpuhan pada penderitanya yang sudah lanjut usia atau berusia lebih dari 65 tahun. Diperkirakan bahwa sebanyak 10 % penderita penyakit alzeimer adalah penderita dengan usia lebih dari 65 tahun dan ditandai dengan gejala dimensia atau kepikunan

Penyebab penyakit alzeimer belum diketahui secara pasti tetapi terdapat 3 teori para ahli yang mengatakan bahwa penyebab utama dari penyakit alzeimer adalah virus, proses autonium atau kekebalan, dan keracunan almunium. Namun perlu diingat bahwa ketigafaktor tersebut bukan faktor pasti tetapi masih faktor dugaan sementara yang perlu penelitian lebih lanjut.

Selama tahap awal dari penyakit alzeimer, pasien masih dapat beraktivitas secara mandiri atau tidak memerlukan bantuan orang lain, tetapi terkadang penderita mengalami kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah, ketidakmampuan untuk mengatasi keadaan yang kompleks dan berfikir secara abstrak, mempunyai emosi yang labil, pelupa, apati, dan hilangnya ingatan atau memori terjadi kejadian yang baru dialaminya.

Sejalan dengan perkembangan dan perjalanan penyakit, penderita akan mempunyai tingkah laku yang aneh dan terkadang bertingkah laku yang diluar nalar serta cenderung membuat dirinya hidup bebas tanpa batas serta mempunyai dorongan secara tiba-tiba untuk melakukan kekerasan. Melihat perilaku pasien seperti ini maka sebaiknya anggota keluarga harus tetap menjaga agar penderita tidak melukai dirinya sendiri maupun orang lain.

Pada tahap lanjut, penyakit alzeimer ini ini dapat membuat penderita tidak dapat menahan buang air, tidak dapat mengurus kebutuhan dasar manusia sehari-hari dan terkadang juga disertai juga dengan ketidakmampuan penderita dalam mengenai anggota keluarganya sendiri.

Alergi Ringitis


Alergi Ringitis-Alergi Ringitis adalah suatu peradangan pada rongga hidung yang disebabkan oleh reaksi alergi. Alergi ringitis merupakan penyakit umum yang bisa menyerang siapa saja dan berbagai kelompok usia. Penyakit alergi ringitis dapat sembuh namun dengan waktu yang cukup lama, bisa bertahun-tahun tetapi bisa juga selama hidup dan terkadang cenderung menjadi penyakit yang dapat diturunkan.

Gejala-gejala yang biasanya muncul pada penyakit alergi ringitis adalah bersih, hidung berair yang disertai dengan pilek, serta mata merah dan berair. Gejala ini sering timbul pada penderita penyakit alergi ringitis.

Komplikasi yang dapat terjadi pada alergi ringitis diantaranya kadang disertai dengan penyakit asma dan juga penyakit eskema.

Penyakit alergi ringitis ini disebabkan oleh berbagai sebab. Hidung dan mata terkadang sangat rentan terhadap rangsangan baik itu debu, serbuk bunga, asap rokok, parfum atau pewangi, rambut dan bulu binatang tertentu, jenis makanan tertentu, dan perubahan cuaca atau udara. Reaksi alergi yang timbul pada alergi ringitis adalah peradangan dan pengeluaran cairan yang berlebihan.

Penyakit alergi ringitis harus diobati secara khusus dan terkadang pada penderita yang mengalami komplikasi juga harus diobati dengan komplikasinya.

Pencegahan yang dapat dilakukan pada penderita alergi ringitis sangat perlu dilakukan. Penderita harus berusaha untuk menemukan bahan-bahan atau faktor penyebab alergi ringitis yang dialaminya dan setelah penderita mengetahuinya maka penderita harus menghindari faktor penyebab alergi ringitis tersebut.

Thursday, February 2, 2012

Menjaga Kesehatan Mata


Mata adalah indra penglihatan yang tersusun atas : tambahan mata (alis, kelopak, bulu mata, kelenjar air mata), otot mata, bola alat mata, dan saraf otak.
Gangguan penglihatan yang dapat terjadi pada mata diantaranya disebabkan oleh :
1. Kornea mengalami kekeringan (kekurangan vitamin A), infeksi dan perlukaan
2. Lensa mengalami kekeruhan / katarak
3. Tekanan intra okuler / tekanan dalam bola mata yang tinggi/glaukoma
4. Retina mengalami trauma hebat sehingga lepas atau saraf mata rusak

LECET AKIBAT BERBARING DALAM WAKTU YANG LAMA / DEKUBITUS


Lecet / dekubitus dapat terjadi pada orang-orang yang harus terus berbaring di tempat tidur yang tidak mampu bergerak dan ini terjadi pada waktu yang lama.

Gejala yang timbul diantaranya adalah :
Lecet pada kulit pada bagian tubuh yang terus tertekan seperti punggung, pantat, tumit, siku-siku, dan ujung-ujung tubuh. Bau busuk dari luka lecet tersebut.

Komplikasi yang dapat terjadi adalah :
Gangren (kematian jaringan) terutama pada penderita kencing manis.

Penyebabnya adalah :
Tekanan terus menerus sehingga peredaran darah terganggu mengakibatkan rusaknya kulit dan jaringan dibawah kulit.